Senin, 08 Mei 2017

ALAT MUSIK INDONESIA YANG DIKLAIM OLEH NEGARA ASING



Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Bisnis:
Eris Dianawati, S.Pd., M.M.

Disusun Oleh:
Maria L Lantanis (150404020047)
Ermelinda Owa (150404020054)
Romanus Suli Belu  (150404020067)
Yustina Maya (150404020071)

Latar Belakang
Indonesia dan Malaysia merupakan Negara tetangga yang berada dalam satu rumpun yaitu melayu. Hal ini menyebabkan kedua negara ini memiliki jenis kebudayaan yang hampir sama. Salah satunya adalah tari japin Melayu. Namun walaupun demikian Indonesia merupakanNegara yang memiliki banyak keragaman suku bangsa yang dapat memunculkan berbagai jenis kebudayaan yang berbeda dari satu dengan daerah yang lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat dari ragam bentuk pakaian daerah yang terdapat dari daerah masing-masing.
Keanekaragaman ini juga memungkinkan Indonesia memiliki banyak seni budaya daerah yang dapat digunakan sebagai  simbol untuk mengenalkan objek pariwisata  Indonesia ke dunia Internasional. Dengan adanya program pemerintah “Visit Indonesia Year”  yang mempromosikan objek pariwisata Indonesia ke dunia Internasional, maka seni budaya digunakan sebagai gambaran pariwisata  Indonesia. Namun pada tahun2009 indonesia dikejutkan atas pengklaiman Gamelan ke dalam Statistik Daftar Warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia dan angklung dituangkan dalam situs www.malaysiana.pnm.my yang menyeruak pada tahun 2010. Disebutkan, angklung adalah salah satu warisan budaya Malaysia.    Indonesia dikejutkan dengan hal ini sangat menarik perhatian penulis untuk menganalisis faktor-faktor bagaimana bangsa Indonesia menanggulangi pengambil-alihan budaya yang dilakukan oleh Malaysia.

Pengertian budaya
Jika kita katakan budaya kepada seorang yang awam pasti dalam pikirannya akan muncul bahwa budaya adalah kesenian. Namun perlu diketahui bahwa kebudayaan tidak hanya berkisar antara kesenian saja, banyak hal yang dapat menjadi budaya yang dapat pula menjadi tanda pengenal di suatu daerah. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan Nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yaitu : Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Kebudayaan daerah tercermin di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah yang ada di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaannya sendiri. Memang, Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa Indonesia. Banyak kebudayaan Indonesia yang seharusnya dipatenkan sebagai warisan bangsa Indonesia tanpa disadari “dicuri” satu persatu oleh bangsa lain.

Peran Pemuda Indonesia Dalam Pengklaiman Budaya Di Indonesia
Budaya Indonesia yang beraneka ragam sangat menarik perhatian jutaan warga di dunia. Menarik mungkin jika kita cermati mengenai budaya bangsa Indonesia yang beragam ini, karena warga indonesia yang seharusnya menjaga agar budaya mereka tetap lestari namun malah bersikap tak acuh sehingga budaya tersebut mudah luntur. Hal inilah yang sering membuat hati teriris,mengaku warga negara asli Indonesia, namun tidak tahu apa-apa mengenai budayanya padahal disisi lain, Negara lain sedang gencar-gencarnya mendaftarkan budaya mereka ke dalam situs peninggalan budaya negara UNESCO.
Dari masalah yang tersebut maka boleh disebut jalan keluar nya adalah pemuda kita. Berikut adalah hal hal yang dapat dilakukan pemuda dalam melestarikan kebudayaannya :
1.    Dalam tingkat Keluarga
Dalam tingkat keluarga, semua pemuda memiliki peranan yang sangat penting, karena mereka adalah harapan keluarganya. Jadi banyak hal yang dapat dilakukan seorang pemuda dalam menyelamatkan budayanya diantaranya adalah dengan cara mengenalkan budaya kepada keluarganya.
Banyak yang masih berfikir bahwa kebudayaan Indonesia itu hanyalah berputar di sekitar dunia tarian saja. Padahal budaya Indonesia sangat beragam mulai dari Kuliner,Musik,Pakaian dan berbagai macam lainnya. Dengan mengenalkan mereka hal-hal tersebut, dapat dipastikan mereka tidak akan mudah lupa akan budaya tanah air mereka sendiri.
2.    Dalam tingkat Sekolah
Bentuk sistem pendidikan yang mewajibkan pendidikan kebudayaan Indonesia yang diterapkan dengan metode praktek rutin. Para generasi muda harus benar benar memperlajarinya bukan hanya sekedar teori saja. Sehingga dengan jenjang waktu pendidikan selama 15 tahun sudah pasti mereka mengerti sampai ke akar – akarnya apakah budaya Indonesia itu dan dengan cara apa mereka melestarikannya.
3.    Dalam tingkat  masyarakat.
Dalam tingkat masyarakat generasi muda dapat mengadakan seperti pentas seni kebudayaan daerah secara rutin, sesuai kebudayaan yang ada di daerahnya masing-masing, sehingga budaya seakan menjadi satu dengan darah yang mengalir dalam tubuh rakyat Indonesia.
4.    Dalam tingkat pemerintahan dan kebijakan.
Diharapkan para pemuda dapat membantu pemerintah dalam menindaki pelaku pengklaiman budaya Indonesia oleh pihak luar.

Alat Musik Indonesia yang diklaim Negara Asing
1.    Pengklaiman Gamelan
Situs pemerintah Malaysia, warisan.gov.my, memasukkan gamelan ke dalam Statistik Daftar Warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia, gamelan terdaftar dengan nomor P.U.(A) 78. Persoalan ini sempat mengemuka tahun 2009. Gamelan yang ada di Malaysia sama dengan gamelan yang berasal dari Jawa. Alat-alatnya terdiri dari Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, dan Saron. Gamelan di Malaysia pertama kali diperkenalkan di Pahang pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Muaddzam Shah. Permaisuri sang Sultan, Fatimah, dan istri kedua Sultan, Che Bedah, juga ikut berperan menyebarkan gamelan. Tahun 1913, gamelan di Malaysia lantas menyebar ke Trengganu, dibawa oleh putri Sultan Pahang, Mariam, yang ketika itu menikah dengan Sultan Trengganu, Sultan Sulaiman badrul Alam Syah. Sultan Sulaiman bahkan menciptakan berbagai lagu dan tarian dengan iringan gamelan, termasuk Lambang Sari, Geliung, Ketam Renjong, Togok, Gagak Seteri, dan Lancang Kuning. Akar sejarah inilah yang membuat Malaysia mendaftarkan gamelan dan wayang kulit sebagai warisan budaya mereka. Bisa diperkirakan, Indonesia memprotes pemerintah Malaysia. Apalagi wayang kulit telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2004. “Kami tersinggung. Persatuan Pedalang Indonesia keberatan,” kata Ki Dalang Mantheb Sudharsono. Kejengkelan Ki Mantheb semakin menjadi karena di tahun 2004 itu, ia sendiri yang mewakili Indonesia menerima pengakuan UNESCO atas wayang kulit sebagai budaya asli Indonesia. “Di Indonesia, wayang ada dua, wayang kulit dan wayang golek. Wayang kulit hanya ada di Jawa,” ujarnya.
Dari kasus di atas Malaysia mengklaim gamelan sebagai warisan bangsanya dikarenakan masa pemerintahan Sultan Ahmad Muaddzam Shah yang tertera diatas, maka atas dasar itulah Malaysia mengklaim Gamelan yang berasal dari Indonesia menjadi salah satu warisan budayanya.

2.    Pengklaiman Angklung
Klaim Malaysia atas angklung dituangkan dalam situs www.malaysiana.pnm.my yang menyeruak pada tahun 2010. Disebutkan, angklung adalah salah satu warisan budaya Malaysia. Di situs itu juga dijelaskan tentang bahan dasar angklung, fungsi, dan cara bermainnya. Ada pula foto-foto alat music angklung. Suara angklung bahkan bisa didengar dengan mengklik gambar speaker yang ada pada laman itu. Sementara situs www.musicmall_asia.com menyatakan angklung berasal dari Malaysia, tepatnya dari Kota Johor. Disebutkan, music angklung merupakan pengiring kesenian kuda kepang.
Klaim Malaysia atas angklung itu membuat sejumlah budayawan tanah air melakukan berbagai upaya untuk membuktikan bahwa angklung merupakan budaya asli Indonesia. Di Bandung misalnya, Saung Angklung Udjo (SAU) mendirikan museum angklung yang pertama sekaligus satu-satunya di Indonesia. Museum angklung ini juga menjadi tempat penelitian dan tempat untuk menimba ilmu kerajinan serta kesenian Jawa Barat, khususnya angklung. “Museum ini merupakan artefak budaya Sunda dan bentuk tanggung jawab kami terhadap kebudayaan daerah,” kata Direktur Utama SAU, Taufik Hidayat. Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendaftarkan angklung menjadi alat musik warisan dunia ke UNESCO. Pakar seni dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Sistriaji, menekankan pentingnya melestarikan angklung. “Masyarakat Indonesia kerap amnesia, melupakan potensi-potensi lokal. Ini berbahaya bagi Indonesia,” kata dia. Upaya berbagai elemen masyarakat Indonesia untuk “mengembalikan” angklung ke negeri ini juga terlihat dari dirilisnya buku ‘Diplomasi Angklung’ karya Sulhan Syafii. Dalam buku itu, diungkap sejumlah fakta tentang angklung.
Analisis : Secara fisik tidak ada perbedaan antara angklung Indonesia dan angklung Malaysia cara memainkannyapun sama, namun beberapa kesempatan angklung sering di mix dengan audio (rekaman) ketika sedang pentas. Angklung Malaysia juga sering didengarkan di mal-mal. Karena kesamaan inilah malaisia mengklaim angklung Indonesia sebagai warisan budayanya.
Kesimpulan:
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Banyak hal yang dapat dilakukan pemuda Indonesia dalam menanggapi setiap pengklaiman budaya yang dilakukan oleh Malaysia hanya dengan bermodalkan keinginan untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada lingkungan di sekitarnya. Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus bersatu dalam bertindak atas “pencurian” budaya oleh Malaysia tersebut.

Daftar Pustaka:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar