PT
AQUA GOLDEN MISSISSIPPI DIAKUISISI OLEH DANONE
Dosen
Pengampu Mata Kuliah Hukum Bisnis:
Eris
Dianawati, S.Pd., M.M.
Disusun Oleh:
Erina Adelia 150404020058
Rizka Putri Lestari 150404020059
Nikmatul Khasanah 150404020061
Lovia Emilda Putri 150404020064
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan pertumbuhan perekonomian dunia semakin pesat, terjadi
perubahan-perubahan di pasar yang ditandai dengan meningkatnya persaingan
tajam. Persaingan telah menjadi menu sehari-hari yang harus dihadapi pelaku bisnis
disetiap sektor kegiatan ekonomi. Untuk beberapa pelaku bisnis yang tidak mampu
mengimbangi dinamika kompetitornya akan tertindas, kalah dalam persaingan dan
akhirnya bangkrut. Untuk dapat mempertahankan eksisitensinya suatu perusahaan
harus mempunyai keunggulan kompetitif serta perencanaan jangka panjang yang
matang. Perencanaan jangka panjang tersebut meliputi pengembangan dimensi
internal dan eksternal perusahaan. Pengembangan dimensi internal perusahaan
mancakup perencanaan pengembangan produk baru, peningkatan teknologi produksi
serta peningaktan keahlian sumber daya manusia dalam perusahaan. Pengembangan
dimensi ekstrnal perusahaan antara lain mencakup rencana ekspansi skala
perusahaan dengan cara membangun sendiri atau dengan melakukan penggabungan
dengan perusahaan lain yang telah ada (merger) atau dengan membeli perusahaan
yang telah ada (akuisisi).
Dengan
bergabungnya perusahaan akan dapat lebih menunjang kegiatan usaha, sehingga
kuntungan yang dihasilkan juga bisa jauh lebih besar dan mungkin juga bisa
menyelamatkan kegiatan bisnis yang terancam bangkrut. Inilah yang disebut
sebagai sinergi, di mana sinergi tersebut dapat bersumber dari pemanfaatan
manajemen untuk beroperasi secara lebih ekonomis, pertumbuhan yang lebih cepat
dan pemanfaatan pajak. Dalam pasar yang mengalami pertumbuhan, kegiatan
akuisisi merupakan keputusan strategis dalam upaya meningkatkan kinerja
keuangan dan strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham. Kinerja keuangan
perusahaan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan tersebut mempunyai daya
saing yang tinggi sekaligus mampu untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Aktivitas ini dalam beberapa periode telahdiidentifikasikan sebagai periode
pertumbuhan pesat karena meningkatnya transaksi bisnis, baik dari segi jumlah maupun
besarnya. Periodeini termasuk periode pendirian monopoli pada akhir tahun
1800-an, periode oligopoly pada tahun 1920-an, dan periode konglomerat pada
tahun 1955-1969. Sedangkan di Indonesia akuisisi baru mulai pada tahun 1970-an.
Akuisisi di Indonesia di dominasi oleh perusahaan yang mengakuisisi yang telah
go public.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Akuisisi?
2.
Bagaimana Sejarah PT Aqua Golden
Mississippi?
3.
Mengapa PT Aqua Golden Mississippi diakuisisi
oleh Danone?
4.
Bagaimana keuntungan dari akuisisi bagi
PT Aqua Golden Mississippi dan Danone?
5.
Bagaimana perkembangan Aqua Danone saat
ini pasca akuisisi?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dari akuisisi
perusahaan.
2.
Dapat mengetahui perjalanan PT Aqua
Golden Mississippi hingga di akuisisi oleh Danone.
3.
Menjelaskan alasan diakuisisinya PT Aqua
Golden Mississippi oleh Danone.
4.
Mengetahui keuntungan dari akuisisi
perusahaan yang mengalami bangkrut.
5.
Mengetahui perkembangan setelah
terjadinya akuisisi perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuisisi
Akuisisi berasal dari
sebuh kata dalam bahasa inggris “acquisition”
yang berarti pengambil alihan. Beberapa Pengertian Akuisisi menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
1.
Akuisisi
(acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan,
yaitu pengakuisisi (acquiree) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi
perusahaan yang diakuisisi (acquire),dengan memberikanAktiva tertentu, mengakui
suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
2.
Menurut PSAK No.
2 paragraf 08 tahun 1999 :”Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan
usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh
kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree),
dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan
saham”.
3.
Michael A. Hitt,
dkk (2002 : 259) menyatakan bahwa : ”Akuisisi yaitu memperoleh atau membeli
perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar saham dari perusahaan
sasaran.”
4.
P.S Sudarsanan
(1999) dalam Christina (2003 : 9); ”Akuisisi dapat didefinisikan sebagai sebuah
perjanjian, sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para
pemegang dari perusahaan lain menjadi sasaran akuisisi berhenti menjadi pemilik
perusahaan.”
5.
Marcell Go dalam
Christina (2003 : 9), dalam bukunya yang berjudul manajemen grup bisnis
menyatakan bahwa : “Akuisisi sering juga disebut sebagai investasi peranan
modal. Akuisisi adalah penguasaan sebagian saham dari perusahaan subsidiary,
melalui pembelian saham hak suara perusahaan subsidiary, dalam jumlah material
(lebih dari 50%)”.
Dengan demikian Akuisi
adalah penggabungan dua perusahaanyang mana perusahaan akuisitor membeli
sebagian besar saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian
manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor,
sementara kedua perusahaan masing- masing tetap beroprasi sebagai suatu badan
hukum yang berdiri sendiri.
2.1.1 Klasifikasi
Akuisisi
Berdasarkan bentuk dasar akuisisi, terdapat tiga
prosedur dasar yang tepat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan
lain, yaitu :
1.
Merger atau konsolidasi
Istilah merger sering
digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan
kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sedangkan
consolidation menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru
dari perusahaan gabungan.
2.
Akuisisi saham
Cara kedua untuk
mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik
dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau
obligasi). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih antara
akuisisi saham atau merger : Dalam akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum
pemegang saham (RUPS) dan pemungutan suara· Dalam akuisisi saham, perusahaan
yang akan mengakuisisi dapat berhubungan langsung dengan pemegang saham target
lewat tender offer. Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat
untuk menghindari manajemen perusahaan target yang seringkali menolak akuisisi
tersebut. Seringkali sejumlah minoritas pemegang saham dari perusahaan target
tetap tidak mau menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalamtender offer,
sehingga perusahaan target tetap tidak sepenuhnya terserap ke perusahaan yang
mengakuisisi.
3.
Akuisisi Assets
Suatu perusahaan dapat
mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva perusahaan tersebut.
Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham
minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets
dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli. Berdasarkan
keterkaitan operasinya, akusisi dikelompokkan sebagai berikut :
a. Akuisisi
Horisontal: Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang mempunyai
bisnis atau bidang usaha yang sama. Perusahaan yang diakuisisi dan yang
mengakuisisi bersaing untuk memasarkanproduk yang mereka tawarkan.
b. Akuisisi
vertical: Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap
proses produksi yang berbeda. Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi
perusahaan perkebunan tembakau.
c. Akuisisi
konglomerat: Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak mempunyai
keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang menghasilkan food-product oleh
perusahaan komputer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat (Suad Husnan,
1998 : 648-651).
2.1.2 Alasan Akuisisi
Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan
bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan akuisisi adalah karena dengan
akuisisi, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus
membangun unit usaha sendiri. Selain itu, factor yang paling penting mendasari
perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat keuntungan)
Beberapa perusahaan melakukan akuisisi karena adanya beberapa motivasi. Menurut
Suad Husnan (1998 : 658-660) motivasi akuisisi adalah sebagai berikut :
1.
Sinergi
Sinergi
merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung, lebih besar dari
penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Jadi, kondisi
saling menguntungkan dari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika telah diperoleh
sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu operasional
sinergi dan sinergi keuangan. Operasional sinergi adalah sinergi yang dinikmati
perusahaan karena kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat menekan biaya
atau menaikkan penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal dari
penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber pendanaan
(financing).
2.
Peningkatan pendapatan
Dengan
adanya akuisisi, pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran yang
lebih baik, strategi benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih
baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan mediapromosi yang lebih tepat,
memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbang- kankomposisi produk. Strategi
benefits memungkinkan perusahaan mengembangkan produk, atau menembus target
pasar yang semula sulit untukdilakukan. Sedangkan peningkatan daya saing dapat
terjadi apabila penggabungan usaha tersebut meningkatkan pengusaan pasar oleh
perusahaan sehingga menimbulkan kekuatan monopoli.
3.
Penurunan biaya
Penurunan
biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang
dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale) menghilangkan
manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumberdaya yang komplementer, juga
merupakan sumber-sumber untuk mengurangi biaya.
4.
Penghematan pajak
Perusahaan
melakukan akuisisi sebagai potensimemperoleh penghematan pajak. Salah satu
sumber penghematan pajak adalah untuk meningkatkn debt capacity. Apabila
penggabungan perusahaan menyebabkan kombinasi peru- sahaan tersebut mampu
meminjam lebih besar tanpa harus meningkatkan bia- ya kebangkrutan, maka
tambahan pinjaman tersebut akan mampu memberika capacity. Apabila penggabungan
perusahaan menyebabkan kombinasi perusahaan tersebut mampu meminjam lebih besar
tanpa harus meningkatkan biaya kebangkrutan, maka tambahan pinjaman tersebut
akan mampu memberikan manfaat dalam bentuk tax saving.
5.
Diversifikasi
Manajemen
melakukan akuisisi untuk tujuan diversifikasi usaha, yaitu keinginan untuk
memasuki industri yang lebih luas dan menguntungkan dimana industri target
berada, dan dengan menggabungkan dua badan usaha yang berbeda ini, maka akan
memiliki jenis usaha yang lebih besar tanpa harus memulai usaha dari awal,
karena semuanya sudah dirintis oleh perusahaan yang diakuisisi, sehingga
perusahaan pengakuisisi hanya melanjutkan apa yang telah ada.
2.1.3 Proses Akuisisi
Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting,
terutama karena pembelian suatu unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan
dengan jumlah uang yang relatif besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama,
sehingga bagi perusahaan pengambil alih, sebelum memutuskan untuk akuisisi
terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan berusaha memahami secara lebih
jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan dicapai.Proses akuisisi menurut
P.S Sudarsaman (1999 : 50) dalam Christina (2003 : 15) terdiri dari tiga tahap,
yaitu :
1. Tahap
persiapan, meliputi: Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai
dan kriteria akuisisi, Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan
target, mengevaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi.
2. Tahap
negosiasi, meliputi: pengembangan strategi pengarahan, mengevaluasi keuangan
dan perhitungan hargaperusahaan target, negosiasi dan transaksi pembiayaan.
3. Tahap
integrasi (penggabungan), meliputi: mengevaluasi kesehatan organisasi dan
budaya perusahaan, mengembangkan pendekatan integrasi, menyesuaikan strategi
organisasi, organisasi dan budaya antara perusaahan pengakuisisi dan perusahaan
yang diakuisisi.
2.1.4 Kelebihan dan
Kekurangan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi
aset adalah sebagai berikut:
1. Akuisisi
Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang saham sehingga
jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahan
sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
2. Dalam
Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan pemegang
saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak
diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
3. Karena
tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisari perusahaan, akuisisi saham
dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile
takeover).
4. Akuisisi
Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara
pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi
pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.643-644).
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset
sebagai berikut :
1. Jika
cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujuipemegang saham
minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan
batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per
tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
2. Apabila
perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.
3. Pada
dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik
nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001,
p.643).
2.2 Sejarah PT Aqua Golden
Mississippi diakuisisi oleh Danone
PT Aqua Golden Mississippi didirikan
pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto
bekerja sebagai pegawai pertamina di awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto
bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu
terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena
mengkonsumsi air yangtidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya
yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minumyang direbus,
tetapi air yang telah disterilkan.Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari
cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk
magang di Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16
tahun di Thailand.
Tidak mengherankan bila pada awalnya
produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin
pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air. Tirto mendirikan
pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu Golden
Mississippi dengan kapasitas produksienam juta liter per tahun. Tirto sempat
ragu dengan nama Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya,
ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Konsultannya,
Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap
imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan
mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua.
Dua tahun kemudian, produksi pertama
Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga
jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk
1.000 ml.Kegiatan fisik perusahaan dimulai pada bulan Agustus 1973, ditandai
dengan pembangunan pabrik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat. Percobaan
produksi dilaksanakan pada bulan Agustus1974 dan produk komersil dimulai sejak
tanggal 1 Oktober1974 dengan kapasitas produksi 6 juta liter setahun. Produk
pertamanya adalah AQUA botol kaca 950 ml yang kemudian disusul dengan kemasan
AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca.Tahun 1974 hingga
tahun 1978 merupakan masa-masa sulit karena masih rendahnya tingkat permintaan masyarakat
terhadapproduk AQUA.
Dengan berbagai upaya dan kerja keras,
AQUA mulai dikenal masyarakat, sehingga penjualan dapat ditingkatkan dan
akhirnya titik impas berhasil dicapai pada tahun 1978.Saat itu merupakan titik
awal perkembangan pesat produk AQUA yang selanjutnya terus berkembang hingga
sekarang.Semula produk AQUA ditujukan untuk masyarakat golongan menengah atas,
baik perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai jenis
kemasan baru : 1500ml, 500ml, 220ml, dari kemasan plastik mulai diproduksi
sejak 1981, maka produk AQUA dapat terjangkau oleh masyarakat luas, karena
mudahnya transportasi dan harga terjangkau.
Pada tahun1982, Tirto mengganti bahan
baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang
mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi
mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi,
dan sodium. Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua,
merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai
dengan menciptakan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal
sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus
dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara
konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun
rupiah pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua
didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen
yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua
dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi
lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi. Pada tahun 1995, Aqua menjadi
pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik
Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil
sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air
bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih
higienis.
2.3 PT Aqua Golden Mississippi
diakuisisi oleh Danone
Pada tahun1998, karena
ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirtosebagai
pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual
sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap
tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua
dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas
produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK)
yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian
milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
2.4 Keuntungan
Dari Akuisisi Bagi PT Aqua Golden Mississippi Dan Danone
Adapun
keuntungan dari diakuisisinya PT Aqua Golden Mississippi Oleh Danone adalah
sebagai berikut:
1. Menyelamatkan
Aqua dari pesaing baru yang bermunculan, karena beberapa cara pengembangan
tidak cukup kuat jika Aqua tidak melakukan akuisisi.
2. Peningkatan
kulitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan
(AMDK) yang tebesar di Indonesia.
3. Lebih
berinovasi dalam mengeluarkan produknya seperti Aqua menghadirkan kemasan botol
kaca baru 380 ml pada 1 November 2001, setelah akuisisi tterjadi. Aqua
memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yangmerupakan produk dari Danone. Mizon
hadir dengan bermacam varian rasa.
4. Pembangunan
pabrik Aqua yang tidak hanya di Jakarta,
tetapi juga di kota lain seperti Klaten.
5. Berhasil
meraih prestasi sebagai merek tunggal dengan volume penjualan tertinggi di
dunia.
6. Manajemen
perusahaan berubah, keputusan tertinggi di tangan danone walaupun pemilik Aqua
yang menjadi presiden direktur, misalnya aqua tidak bisa menolak ketika pihak
danone meminta agar setiap label botol Aqua dicantumkan merek Danone.
7. Dengan
akuisisi, Aqua dapat melakukan ekspansi yang dibiayai oleh Danone.
2.5 Perkembangan Aqua Danone Pasca
Akuisisi
Danone meningkatkan kepemilikan saham di
PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian menjadi
pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan kemasan botol kaca baru
380 ml pada 1 November 2001.
Pada tahun 2002 banjir besar yang
melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu
masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut.
Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya
Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.
Pada tahun 2003 perluasan kegiatan
produksi Aqua Group ditindak lanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di
Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui
penerapan SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS
(Human Resources Information System).
Pada tahun 2004 peluncuran logo baru
Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan
luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam
kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango. Peluncuran
produk ini awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman.
Sebenarnya AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk dalam
kategori beverages. Sehingga di dalam penjualannya tidak boleh dijemur seperti
produk air mineral, namun harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau
cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen
dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua.
Pada tahun 2004 Aqua melakukan PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk
kantor pusat.
Pada tahun 2005 Danone membantu korban
tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, AQUA memproduksi Mizone, minuman
bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizone hadir dengan dua rasa,
orange lime dan passion fruit.
Pada tahun 2006-2008 Danone berupaya
untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga sekitar,
Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur
Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari 'penguasa' Banten maka
Danone dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau mundur dari pembuatan
Pabrik di Serang. Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang
seandainya Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga
sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air
Bersih bukannya hanya sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah
yang sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari
'keuntungan' pribadi.
Pada tahun 2009 Danone akan mulai
membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik Serang
yang pembangunannya sementara ditunda. Danone meluncurkan Mizone rasa Apple-Guava
Pada tahun 2010 Aqua Group mengalami
perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya. Perubahan
tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippi dari Bursa Efek
Indonesia(BEI) sehingga status badan hukum PT Aqua Golden Mississippi menjadi
perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya
untuk menjaga kemurnian alam.
Pada tahun 2011 Aqua menyelenggarakan
kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan
adanya akuisisi yang dilakukan Aqua oleh Danone dapat menyelamatkan Aqua dari
pesaing baru yang bermunculan dan membantu perusahaan untuk bangkit lagi dari
kebangkrutan. Akuisisi yang dilakukan oleh Danone sangatlah menguntungkan bagi
Aqua karena dapat meningkatkan prestasi perusahaan, meningkatkan inovasi
produktivitas perusahaan dan menambah modal perusahaan sehingga mampu bersaing
dengan produk lainnya.
3.2 Saran
Aqua sebagai perusahaan asli Indonesia
walaupun telah diakuisisi oleh Group Danone, diharapkan tidak meninggalkan
identitasnya sebagai perusahaan lokal yang telah berhasil go global. Dan
diharapkan aqua dapat meningkatkan prestasi di segala bidang dan senantiasa
memperhatikan dan bertanggung jawab atas lingkungan sekitar tanpa adanya
eksploitasi alam.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar