Kasus:
Delay Penerbangan Pesawat Lion Air
Analisa kasus delay berkepanjangan pesawat Lion Air, banyak
penumpang yang dirugikan dan banyak konflik yang terjadi. Dalam hal ini faktor hal tersebut adalah
tentang kegagalan Planing, Organizing, Actuanting dan Controling yang dialami
saat penerbangan pesawat Lion air. Penundaan penerbangan yang menyebabkan
kekecewaan pada para penumpang, sehingga terjadibeberapa kegagalan rencana yang
dialami para penumpang tersebut.
Delay karena masalah operasional disebabkan karena beberapa
pesawat yang rusak. Lion Air memiliki 81 pesawat yang aktif digunakan dari
total 110 pesawat yang tersedia. Lion Air memiliki 6 pesawat cadangan. Sebanyak
2 unit di Batam, 1 unit di Surabaya, 2 unit di Bandara Soetta dan satu unit di
Makassar.
Permasalahan yang menyebabkan penundaan penerbangan yaitu:
1)
Perencanaan (Planning)
Jauh sebelum kejadian seperti ini terjadi seharusnya perusahaan
seharusnya sudah memikirkan rencana kalau seandainya kejadian seperti ini akan
terjadi. Akibat kegagalan pemikiran perencanaan (Planning) perusahaan untuk
mengatasi masalah yang terjadi akibatnya para penumpang mengalami kegagalan
terhadap beberapa rencana mereka.
2)
Pengorganisasian (Organizing)
Ketidaksiapan pengorganisasin (organizing) perusahaan dalam
menanggapi masalah yang terjadi berakibat fatal. Seharusnya perusahaan
memberikan beberapa organisasi kelompok untuk ditempatkan ditempat beberapa
bagian. Seperti ada kelompok untuk yang memberi tahukan kepada para penumpang
jika akan ada penundaan keberangkatan.
3)
Pengarahan (Actuanting)
Semua anggota arganisasi seharusnya melakukan pengarahan ke arah
tujuan agar tercapainya penyelesain masalah yang sedang dihadapi. Melakukan
pengarahan jika memeng dari awal perusahaan sudah tau jika beberapa esawat
mengalami kerusakan dan memberi tahukan kepada penumpang agar bersiap-siap jika
ada beberpa pesawat yang mengalami kerusakan, sehingga para penumpang tidak
terlalu kecewa.
4)
Pengontrolan (Controling)
Kurangnya kontrol terhadap pencegahan masalah oleh perusahaan
pesawat Lion Air. Seharusnya perusahaan berusaha semaksimal mungkin agar
mengontrol masalah yang di hadapi seperti dengan cara secepatnya membawa
pesawat cadangan ke bandara yang pesawat di bandara tersebut mengalami
kerusakan.
Beberapa contoh kasus Lion Air yang
telah terjadi:
1.
Kasus: Penerbangan Lion Air di Surabaya
Seorang advokat menggugat Lion selaku pemilik Maskapai Penerbangan
Wings Air di karena penerbangan molor 3,5 jam. Maskapai tersebut digugat oleh
seorang advokat bernama DAVID ML Tobing. DAVID, lawyer yang tercatat beberapa
kali menangani perkara konsumen, memutuskan untuk melayangkan gugatan setelah
pesawat Wings Air (milik Lion) yang seharusnya ia tumpangi terlambat paling
tidak sembilan puluh menit.
Penyelesaian:
penyelesaiannya dengan cara ber damai oleh para pihak tanpa melibatkan u pihak
ketiga yang netral. penyelesaian konsumen melalui cara-cara damai tanpa mengacu
pada ketentuan pasal 1851 sampai pasal 1864 kitab melalui undang-undang hukum
perdata. pasal tersebut mengatur tentang pengertian, syarat-syarat dan
ketentuan hukum dan mengikat perdamaian.
2. Sejak
pertama dinyatakan delay, tepatnya pada Rabu siang, pihak Lion Air belum
memberikan kepastian tentang kejelasan durasi delay akan berakhir. Baru, pada
20.10 WIB ada kru Lion Air yang memberikan penjelasan. Sayangnya, penjelasan
kru tersebut dianggap kurang memuaskan konsumen.
Pada kesempatan itu, Lion Air juga berupaya memanfaatkan social media lewat akun twitter resminya untuk meminta maaf. “Kami meminta maaf untuk pembatalan penerbangan beberapa rute tadi siang. Salam #LionAir,” demikian kicauan akun resmi Lion Air di @OfficialLionAir. Sementara itu, website resmi www.lionair.co.id sama sekali tak menayangkan permintaan maaf dari Lion Air.
Pada kesempatan itu, Lion Air juga berupaya memanfaatkan social media lewat akun twitter resminya untuk meminta maaf. “Kami meminta maaf untuk pembatalan penerbangan beberapa rute tadi siang. Salam #LionAir,” demikian kicauan akun resmi Lion Air di @OfficialLionAir. Sementara itu, website resmi www.lionair.co.id sama sekali tak menayangkan permintaan maaf dari Lion Air.
3. Lion Air
masih belum menunjukkan kejelasan tentang kapan delay akan berakhir. Termasuk,
tentang dana re-fund penumpang. Pada akun twitter resminya, Lion Air hanya
mengicaukan permintaan maaf, tanpa sedikit pun menyinggung kompensasi dana
re-fund. “Atas nama Lion Air kami meminta maaf atas pembatalan jadwal
penerbangan di Soekarno Hatta hari ini,” demikian bunyi permintaan maaf Lion
Air di akun @OfficialLionAir.
4. Pukul 13.20
WIB bandara Soekarno Hatta disesaki ratusan calon penumpang Lion Air dari
berbagai rute yang antre untuk refund tiket dan mendapatkan kompensasi. Meski
antrean sudah sangat panjang, tempat refund tiket dan kompensasi tak kunjung
dibuka oleh pihak Lion Air. Banyak penumpang yang mengamuk dan marah-marah
melampiaskan kekesalannya. Padahal, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA
Barata mengatakan bahwa ada rapat Kemenhub, PT AP II dengan pihak Lion Air pada
pukul 09.00. “Rapatnya ditunggu dari pukul 09.00 WIB, tapi Lion Air nggak
datang-datang,” jelas Barata, seperti yang dikutip detikcom pada pukul 13.00
WIB.
Pada pukul
12.00 WIB, Lion Air kembali mendaratkan kicauannya di akun resmi twitternya.
“Berdasarkan hasil rapat pagi tadi (20/2), Otban Soekarno Hatta dna PT Angkasa
Pura II menyiapkan bantuan talangan dana refund. Pengembalian PSC dan
kompensasi bagi para penumpang Lion Air yang jadwal keberangkatannya sebelum
pukul 12.00,” demikian bunyi pesan twitter resmi Lion Air.
Diatas
adalah hanya beberapa kasus yang terjadi PR Lion Air, masih banyak lagi kasus
yang terjadi di penerbangan di indonesi khususnya Lion Air.
Penyelesaian
Pemberitaan yang cepat menuntut
seorang Public Relations untuk bersikap cekatan, Hal yang salah adalah seorang
Public Relations dari Lion Air tidak segera meminta maaf dan memberikan
klarifikasi. Secara singkat dapat dilihat dari skema dibawah ini. Lantas
bagaimana yang harus dilakukan oleh seorang public relations menghadapi masalah
seperti ini? Hal awal yang dilakukan dalam menyelesaikan hal ini sebaiknya
seorang public relations meminta maaf terlebih dahulu. “An apology is the super
glue of life. It can repair just about anything.” Lynn Johnston. Setelah permintaan maaf telah
diucapkan, dalam kasus ini pemberian klaim keterlambatan harus segera
diberikan.
Tidak adanya respon seorang PR Timbul
kemarahan dari para calon penumpang Media mengekspos PR masih belum muncul
Media mencari sumber dari orang-orang yang tidak berhak Terjadi
kesimpang-siuran Opini publik yang buruk, akhirnya memberikan klaim keterlambatan
tersebut. Namun, pemberiannya dinilai para penumpang terlambat yang pada
akhirnya menimbulkan amarah dari para penumpang. Setelah meminta maaf, hal yang
tidak kalah penting adalah pemberian klarifikasi. Klarifikasi disini bertujuan
menunjukkan alasan keterlambatan sehingga publik dapat menerimannya.
Penyampaian klarifikasi ini hendaknya mengungkapkan alasan sejujur-jujurnya.
Sebagai contoh seperti yang terjadi pada saat presiden AS Bill Clinton yang
ternyata memiliki istri simpanan, rakyat sebenarnya tidak memperdulikan hal
ini, namun rakyat kesal mengapa Bill Clinton tidak berterus terang, karena
mereka menganggap bahwa mereka tidak ingin memiliki seorang pemimpin yang tidak
jujur. Dari peristiwa ini dapat ditarik benang merah bahwa apapun alasannya,
ketika seorang public relations berterus terang, maka publikpun dapat menerima.
Diatas, adalah cara yang dapat
dilakukan sebagai penyelesaian masalah utama, kemudian yang tidak kalah penting
adalah mengembalikan opini publik ke arah yang baik lagi. Disini apa yang dapat
dilakukan seorang Public Relations ? Yang dapat dilakukan adalah menjaga citra
baik yang telah melekat pada maskapai Lion Air, Lion Air sebagai pelopor
penerbangan murah, Low Cost Carriers (LCC) dengan motto “We make people fly”
seharusnya tetap mempertahankan hal ini, dan melakukan publikasi mengenai
hal-hal yang positif dari maskapai Lion Air yang sudah ada. Diantaranya :
1.
Kapasitas
/ Daya Tampung Persaingan bisnis penerbangan yang semakin marak, tidak cukup
dimenangkan dengan perang tarif saja. Dalam rangka persaingan dan permintaan
yang tinggi , maka Lion Air menambahkan daya tampung pesawatnya. Seperti MD-
dan Boeing 737- 300,400 daya tampung dengan 120 - 150 seat. Diganti dengan
Boeing 737-900ER dengan + 217 seat. Selain itu direncanakan juga pesawat wide
body (berbadan besar) berkapasitas 400-500 penumpang seperti B-737-400. (ke
beberapa negara Asia), hingga merambah penerbangan antarbenua (termasuk ke
Eropa).
2. Technology Pesawat Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion
Air mengaplikasikan teknologi Required Navigation Performance pada 25 pesawat
baru jenis Boeing 737-900ER untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan
penerbangan (safety). "Secara umum manuver pesawat lebih smooth,".
3.
Services
Lion Air menerapkan tarif murah low cost carrier (LCC), reservasi via Internet,
dan adanya home- base di setiap kota merupakan Strategi inovasi pelayanan dari
Lion air, selain juga layanan alternatif seperti SMS Booking, Lion Air Passport
dan Mobile Check-in dan lain-lain. Semua ini adalah service yang diberikan oleh
Lion kepada custemornya.
4.
Branding
Merk merupakan aset yang sangat penting perusahaan Lion. Brand equity dari Lion
Air telah terbentuk melalui proses yang panjang. Mulai dari pesawat jenis DAS
X- Q 300, Wings Air sebagai feeder sampai pada merk Lion Air dengan motto low
cost carrier maka merk Lion Air menjadi merk dengan brand equity yang kuat
Brand loyalty dari Lion Air juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan
front office yang dibuat semakin banyak dan lebih mudah untuk mendapatkannya,
selain itu strategi promosi yang dilakukan dengan slogan “low cost carrier
(LCC)”.
Dengan adanya publikasi seperti ini diharapkan
opini publik terhadap maskapai penerbangan Lion Air dapat kembali membaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar